Bupati Ciamis Dukung Usulan Perda Kawasan Tanpa Rokok

CIAMIS– Ketua Forum Ciamis Sehat (FCS), Rosmiati dan Ketua Tim Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Ciamis, DR. Yat Rospia Brata, Kamis siang (12/09/2019) melakukan audiensi dengan Bupati Ciamis, DR. H. Herdiat Sunarya di Oproom Setda Ciamis.

Audiensi itu membahas terkait pentingnya perlindungan masyarakat dari bahaya asap rokok, dengan regulasi Kawasan Tanpa Rokok. Ketua tim KTR, Dr. Yat Mendorong supaya perda kawasan tanpa rokok segera ada di Ciamis.

“Secara aplikatif upaya di Ciamis sudah dilakukan, hanya saja belum ada peraturan” ujar Yat Rospia Brata.

Sementara itu, Rosmiati (FCS) mengatakan alasan menggandeng KTR, karena salah satu program yang sedang digarapnya yaitu kawasan tanpa rokok berkorelasi dengan KTR, dengan adanya dukungan dari KTR , FCS merasa sangat terbantu.

“Karena sekarang ini program KTR di Ciamis sudah sangat didukung oleh bupati, bahkan akan di buat perdanya. Dan untuk merealisasikan perda ini, harus ada SKPD yang siap menyokong Perda, dan secara teknis dinas kesehatan sudah siap mendorong program ini,” jelas Rosmiati.

Dalam kesempatan itu, Bupati Ciamis menyambut baik usulan audiensi, bahkan Herdiat mengatakan perda KTR harus secepatnya di buat. Tahapannya mudah-mudahan tidak lama. Karena sebagai upaya kita menghargai yang tidak merokok.

“Sebenarnya upaya kesana sudah di lakukan pemda ciamis, salah satunya dengan cara membuat area hijau tanpa kawasan rokok, bahkan pemda juga sampai melakukan operasi rokok-rokok yang ilegal, kelemahan di kita masih ada, action sudah berjalan, tapi aturan belum kita buat,” ungkap herdiat.

“Sebenarnya tinggal buat aturan karena upaya pencegahan sudah berjalan” tambahnya.

Herdiat menyatakan tahun ini Pemda sedang membuat ruang terbuka hijau, di Cisaga dan Cimaragas.

“Hal ini salah satu upaya Pemda Ciamis untuk merealisasikan program KTR,” pungkasnya.

Sementara itu perwakilan dari badan kesehatan dunia (WHO) Boni Mastriolani mengatakan kepada galuhnews, bahwa program KTR tidak melarang bagi perokok aktif untuk berhenti., Tapi harus diingat disekeliling kita ada sebagian yang terpapar dari dampak buruk perokok itu sendiri, seperti anak kecil, ibu rumah tangga dan lainnya.

“Makanya supaya bahaya asap rokok tidak berbahaya bagi perokok pasif, perokok aktif kalau merokok harus di kawasan khusus” kata Boni.

“Secara pribadi saya tidak ingin kasus seperti Kepala BNPB Sutopo yang meninggal pada bulan Juli 2019 karena sakit kanker paru stadium 4, pak sutopo tidak merokok tapi beliau sering bergaul dengan orang-orang yang merokok” Ungkap Boni.

Sumber : GaluhNews.com