Pesan Rektor Universitas Galuh Ciamis Pada Mahasiswa Jelang Pelantikan Presiden

Rektor Universitas Galuh Ciamis Dr Yat Rospia Brata,menghimbau kepada seluruh mahasiswa, jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih, periode 2019-2024 pada tanggal 20 oktober 2019 mendatang, untuk tidak terpancing dengan beredarnya isu adanya aksi menjelang pelantikan Presiden.

Ciamis | Yat menegaskan, agar Mahasiswa tetap fokus mengemban ilmu di Kampus Universitas Galuh dan tidak ikut-ikutan berangkat ke Jakarta melakukan aksi, karena hal tersebut bisa merugikan diri mahasiswa itu sendiri.

Pihak kampus bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Galuh juga akan memantau organisasi eksternal mahasiswa yang mengatasnamakan kampus Universitas Galuh. Yat menegaskan tidak ada penggiringan terhadap mahasiswa untuk melakukan aksi ke Jakarta.

“Waktu itu Saya kaget ketika ada Mahasiswa menghubungi saya dan menceritakan nasib mereka saat aksi di Jakarta. Trus Saya tanya balik, yang nyuruh kalian demo ke Jakarta siapa? jawabnya (Mahasiswa_Red), inisiatif sendiri,”ungkap Yat.

Akhirnya, mereka Saya suruh pulang saja dan menyuruh salah satu pegawai Rektorat untuk mentransfer uang untuk ongkos pulang daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap mereka,” ungkap Rektor saat ditemui Kamis (17/10/19).

Rektor Universitas Galuh tidak ingin kejadian yang hampir merugikan anak didiknya ini saat ikut aksi ke Jakarta beberapa waktu lalu terulang lagi. Rektor mengatakan, pihaknya kaget saat mendapat telpon dari salah satu Mahasiswa yang ternyata sudah berada di Jakarta untuk ikut aksi penolakan RUU.

Mendengar keluhan mahasiswa ini, Rektor langsung mengambil sikap dengan menyuruh pegawai Rektorat untuk segera memfasilitasi kepulangan Mahasiswa dengan mengirimkan ongkos untuk pulang.

Berkaca dari itulah, Rektor Universitas Galuh tidak ingin hal ini terulang lagi karena dapat merugikan mahasiswa itu sendiri.

“Apalagi ini momen Pelantikan Presiden, mahasiswa jangan terpancing dengan berbagai ajakan-ajakan untuk aksi. Fokuslah mengemban ilmu disini agar cita-cita orangtua tercapai mencerahkan masa depan mereka (Mahasiswa_Red), harus bisa menahan diri agar jangan menyesal nantinya” tegas Rektor.

Di tempat terpisah Majid, salah satu Mahasiswa Universitas Galuh yang ikut aksi penolakan RUU ke Jakarta, mengaku keberangkatan mereka memang tidak sepengetahuan Kampus. Dia mengatakan keberangkatan mereka memang atas inisiatif sendiri.

Ketika suasana saat aksi bersama Mahasiswa lain dari sejumlah Perguruan Tinggi di Jakarta semakin tidak kondusif, Majid mengaku mereka panik. Bahkan, ongkos dan biaya makan saja tidak ada.

“Entah siapa yang memberitahukan nasib kami kepada pihak kampus, hingga akhirnya mendapat kabar bahwa Rektor menyuruh kembali ke Ciamis dan sudah mengirimkan ongkos pulang dan makan”, ujar Majid.

Sumber : IndexNews Jawa Barat