17 Raja Seluruh Nusantara Berkumpul di Universitas Galuh dalam Rangka Dies Natalis Ke-20



Ciamis - Sedikitnya 17 raja seluruh nusantara dari Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) datang ke Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Hadirnya rombongan para raja ini di Ciamis merupakan momen langka.

Sejumlah raja itu mengikuti kegiatan dies natalis Universitas Galuh sekaligus menghadiri Milangkala Galuh, Kamis (5/4/2018).

Raja yang hadir di antaranya Tondi Hasibuan dari Kerajaan Huristak Padang Walas, H.R.I. Lukman Soemadisoeria dan Permaisuri, Keraton Sumedang Larang, Ratu Kokoda Papua Barat Rustuty Rumagesan, Beby Sang Putri trah Sriwidjaya Palembang, Sultan Sepuh XIV dan Permaisuri Keraton Kasepuhan Cirebon.

Kedatangan para raja ini disambut dengan upacara adat tradisional dari Tatar Galuh di pintu gerbang. Lalu mereka berjalan bersama menuju gedung auditorium Universitas Galuh. Hadirnya para raja ini menjadi momen langka, sehingga para mahasiswa mengabadikannya melalui kamera ponsel.


 


Ketua Panitia Dies Natalis Ke-20 sekaligus Wakil Rektor 1 Universitas Galuh Yagus Triana mengatakan para raja dari FSKN sengaja diundang, karena tema besar tahun ini mengupas sejarah dan nilai-nilai filosofis Galuh berkaitan peluncuran kurikulum Intercultular Studies yang akan diterapkan di Universitas Galuh.


"Kita sedang memulai gerakan multi kulturalisme, riset and culture university, dan kultur yang dimaksud bermuara pada nilai-nialai filosofis Galuh. Kita presentasikan di hadapan raja-raja nusantara dan mahasiswa asing summer camp," ujar Yagus.

Mahasiswa asing peserta summer camp di antaranya dari Eropa, Asia, Afrika, Amerika, serta dari Universitas Kebangsaan Malaysia dan HCI Thailand.

Trah Kerajaan Galuh R Hanif Radinal menuturkan kerajaan Galuh merupakan Kerajaan besar, dimana banyak terdapat peninggalannya. "Raja Galuh sesungguhnya raja hati yang mengutamakan hati bersih, memegang teguh kegaluhan. Dalam kesempatan ini juga sekaligus dalam rangka milangkala galuh. Semoga silaturahmi ini menjadi berkah bagi semuanya," kata Hanif.

Ketua FSKN Adipati Arief Natadiningrat dari Kesultanan XIV Cirebon menuturkan sejak abad 7 hingga 14. Di Indonesia banyak kerajaan yang tumbuh hidup damai, adil dan makmur. 

"Merupakan kehormatan semua raja-raja se-nusantara bisa hadir di sini. Dilihat dari peta jauh semua. Karena kita ingin mengetahui kehidupan saat ini di galuh Ciamis," ucap Arief.

 

Menurut dia, kehidupan waktu era kerajaan dulu masih ada sampai sekarang melalui adat tradisi budaya, tidak terlepas untuk mengisi kehidupan bangsa negara ini.

"Termasuk di Ciamis ini, perguruan tinggi menggunakan nama Galuh karena memang mengandung filosofi bahwa Galuh ini merupakan jati diri," kata Arief. 

Sumber: https://news.detik.com